Takut Wilayahnya Tenggelam, Warga Kayuringin Unjuk Rasa Tolak Proyek Crossing Tol Becakayu
Warga kayuringin Bekasi Selatan membentangkan spanduk berisi penolakan proyek duplikasi crossing Tol Becakayu.(ft:ist)
Bekasi,satgasnas.com- Ratusan warga Rw 13 dan Rw 11 Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan Minggu pagi (7/11/2021) berunjuk rasa menolak penyaluran air proyek duplikasi crossing Tol Becakayu dan saluran air Tarum Barat ke Kali Bumi Satria Kencana (BSK).
Warga menolak karena khawatir adanya proyek tersebut akan menyebabkan banjir bertambah parah melanda wilayah mereka, mengingat wilayah mereka selama ini langganan banjir.
Unjuk rasa yang dipusatkan dihalaman masjid Al-Muhajirin Prumnas 2 Kayuringin Bekasi Selatan berjalan cukup tertib. Para pengunjuk rasa melakukan orasi sambil membentangkan spanduk berisi penolakan mereka terhadap proyek tersebut. Mereka menuntut walikota Bekasi Rahmat Effendi segera menyetop proyek yang akan membawa kesengsaraan pada mereka. Jika tidak warga akan lakukan class action.
Ketua RT 02 RW 13 Kayurungin Jaya Bekasi Selatan, Arif Nur Hidayat ketika diwawancarai mengatakan, Kami menolak keras proyek penyaluran air ini karena kami khawatir dampaknya akan memparah banjir diwilayah kami, mengingat wilayah kami selama ini adalah langganan banjir
"Belum ada proyek itu saja banjir yang melanda sudah 2 meter, apalagi kalau sudah ada proyek itu mungkin wilayah kami akan tenggelam," ucap Arif.
Arif kemudian meminta
walikota Bekasi Rahmat Effendi agar menyetop proyek ini dan mengalanlisa kembali AMDALnya. Pasalnya, selama ini warga tidak mendapatkan informasi yang jelas soal Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) terkait proyek tersebut.
BACA INI
Indonesia Police Watch
"Bila tuntutan kami tidak digubris langkah yang paling bisa kami lakukan saat ini mungkin class action. Kami akan melakukan tuntutan hukum AMDALnya yang kami nilai cacat hukum," ungkap Arif.
Arif menambahkan, pada dasarnya warga tidak menolak proyek yang dibangun oleh pemerintah. Namun yang ditolak oleh warga adalah penyaluran air buangannya ke kali alam yaitu kali Bumi Satria Kencana (BSK) yang dikhawatirkan memparah banjir diwilayah kami.
Sementara itu, salah satu warga yang bernama Yohana Tomi mengeluhkan kondisi tempat tinggalnya yang terbilang mudah terkena banjir.
Menurutnya, hadirnya proyek penyaluran air dari proyek duplikasi crossing Tol Becakayu dan Saluran Tarum Barat ke Kali BSK tersebut semakin memperlihatkan bahwa pemerintah kota Bekasi ingin "mengaliri" banjir yang lebih parah lagi ke wilayah Kayuringin Jaya,
"Kami sudah merasa bosan. Kami hanya menolak banjir kok, bukan menolak proyek pemerintah. Selama ini kami tidak tahu AMDALnya seperti apa. Saya sudah dari tahun 1984 tinggal di sini dan beberapa tahun belakangan banjir semakin meresahkan," keluh Yohana.
Warga kayuringin berunjuk rasa menolak proyek duplikasi crossing Tol Becakayu.(ft:ist)
Sementara itu menanggapi tuntutan warga, Sekertaris Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Zainal Abidin menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengupayakan air tidak dialirkan ke Kali Jati (Kali Bumi Satria Kencana) yang ada diwilayah warga melainkan langsung mengalir ke Kali Bekasi.
Terkait tudingan warga proyek tidak memiliki AMDAL atau AMDALnya tidak jelas, Zainal menyebut, AMDAL dibutuhkan jika luas pekerjaan proyek lima hektar atau lebih.
“Sedang diupayakan agar aliran air ke arah Giant, kalau soal AMDAL biasanya luas yang akan dibangun 5 Ha baru ada AMDAL,” ungkapnya.
_____________________
•Rep: Ahmad Zarkasi •Editor: Red
Translate news
Kapolri Resmi membuka The 58th IAWP
Senin, November 8, 2021
Jakarta,satgasnas.com– Kepala kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo secara resmi membuka The 58th International Association of Women Police (IAWP) di Hotel Meruorah, Labuhan Bajo NTT, Minggu, (7/11/2021).
Acara dibuka resmi oleh Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang dihadiri juga oleh Ibu Asuh Polwan RI Ny. Juliati Sigit Prabowo beserta pejabat utama Mabes Polri, perwakilan aparat penegak hukum dari negara sahabat, Polwan dari mancanegara, dan Polwan RI dari sabang sampai Merauke.
Iwan Fals Lapor Pencemaran Nama Baik
Senin, Oktober 31, 2021
Bekasi, Satgasnas.com - Musisi Iwan Fals bersama keluarga dan penasehat hukumnya menyambangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan kasus dugaan pencemaran nama baik, Kamis (4/11).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Iwan Fals disebut akan membuat laporan terkait dugaan pencemaran nama baik dan UU ITE.
Laporan ini terkait permasalahan dengan rekan Iwan Fals, sesama pendiri ormas OI (Orang Indonesia).
Sampai saat ini, Iwan Fals masih berada di Gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya untuk membuat laporan tersebut.
Indonesia Police Watch;
Copot Atasan Oknum Pemeras Terapis Pijat
Wahana Baru Kiki Koko World dan Bekasi Sneakers Expo 2021
BACA
Kisah Toilet Berbau Korupsi; Benarkah ada Oknum Anggota DPRD Dan Pejabat Pemkab Bekasi Terlibat?
Ganjil Genap Kini Berlaku Pagi dan Sore
Dana Kompensasi Bau Bantargebang
Waspada; Kriminal Jalanan Marak Saat Pandemi di Tangsel hingga Bekasi
Indonesia Juga perlu Kapal Selam Nuklir
Kapolri dan Keluarga Besar Polri Sampaikan Ucapan Hari Jadi TNI ke-76
Kirim 41.250 Masker Untuk WNI di Luar Negeri
Partai Ummat Terima SK Kemenkumham Siap Tarung pada 2024
IPW; Terkait 2T Kapolda Sumsel Tidak Profesional
Berantas Mafia Tanah, Ciptakan Kepastian Hukum Atas Tanah
Dirut Telkomsel dan Direksi Telkom Minta 'Tunda Terkait Dugaan Korupsi
Kita Tidak Boleh Kalah dengan Mafia Tanah Kata Sofyan Djalil
Tempat wisata di Maluku Utara yang Wajib di Kunjungi
Informasi Warga Bekasi & Sekitarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar