Tito Karnavian Panggil 10 Kepala Daerah
.
TIto Karnavian.Ilust.image/ist/antara.
Jakarta- Di akhir tahun 2021, Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menyoroti soal simpanan anggaran DKI Jakarta sebesar Rp12,9 triliun.
"Mohon rekan-rekan gubernur untuk segera melakukan rapat koordinasi percepatan belanja, kemudian juga klarifikasi simpanan dana pemerintah daerah di kabupaten/kota di wilayah provinsi," ujar Tito.
"Kami sengaja mengundang 10 gubernur, karena ini memang yang kita lihat datanya, simpanan relatif terbesar dari 34 provinsi yang ada," kata Tito.
Hal tersebut dikemukakan Tito Karnavian dalam rapat pemantauan simpanan kas daerah di perbankan, seperti dikutip melalui keterangan resmi, Senin (27/12/21).
Tito lalu mengutip data Bank Indonesia (BI), yang menyebutkan ada lebih dari Rp. 203 triliun dana menganggur. Ini merupakan data per 30 November pada pukul 18.00., "-Dengan rincian - Rp 144,9 triliun dalam bentuk giro, " kata Tito.
Paparnya menyambung, "Ini artinya akan dibelanjakan, kemudian Rp 54,38 triliun dalam bentuk deposito dan Rp 4,6 triliun dalam bentuk tabungan, " ujar Tito lagi.
Berdasarkan data Direkrorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri hingga 17 Desember, total dana pemerintah daerah yang tersedia di pemprov maupun pemda/pemkot sebesar Rp. 159,4 triliun.
Dari data tersebut sebanyak Rp. 50,63 triliun berada di provinsi, Rp. 85,82 trilun di kabupaten, dan Rp. 23,02 triliun di kota.
Atas hal tersebut, Tito mempertanyakan apakah dana tersebut memang akan dibelanjakan di akhir tahun atau sengaja disimpan untuk sisa lebih pembiayaan anggaran?
Sebelumnya, menurut Ahmad Riza, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Patria pun memberi penjelasan. Riza menyampaikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang belum terserap seluruh Anggaranya.
Namun, ia berjanji pihaknya akan menuntaskan penyerapan Anggaran sebaik-baiknya, "Prinsipnya kita akan berupaya semaksimal mungkin."
"DKI Jakarta insyaallah kita bisa capai 91 persen lebih penyerapan anggarannya,” jelasnya kepada wartawan di Pluit, Jakarta Utara pada Minggu (26/12).
Ia juga mengakui, DKI tidak akan mencapai 100 persen penyerapan anggaran karena pandemi.
Tetapi, target serapan anggaran 91 persen lebih baik dari serapan tahun lalu di angka 86 persen, “Perlu proses panjang yang teliti, " katanya memaparkan.
"Kadang lelangnya harus diulang dan sebagainya, kadang sampai batal prosesnya, diulang lagi, dan sebagainya,” lanjutnya.
Dana
Data yang dihimpun berbagaisumber, menyebutkan.
DKI Jakarta (Rp12,953 triliun), Aceh (Rp4,426 triliun), Papua (Rp3,829 triliun), Jawa Timur (Rp2,751 triliun), Jawa Barat (Rp2,566 triliun), Kalimantan Timur (Rp2,070 triliun), Papua Barat (Rp1,947 triliun), Riau (Rp1,426 triliun), Sumatera Utara (Rp1,128 triliun), dan Jawa Tengah (Rp1,028 triliun).
_____________________
•Rep: Dosi Bre' •Red: -
BACA JUGA
Senam Bersama Wakil Wali Kota Bekasi
H Solihin; AS Dalam Proses Mengundurkan Diri Ketua AMK
Choiroman Sambangi IWO Bekasi;
Perlunya Kompetensi dan Kesejahteraan Wartawan
Inilah Pertemuan Ade dan Tri di Kubu DPC PDIP Kota Bekasi
Buronan Penipu Investasi Alkes Ditangkap Bareskrim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar