🌏22 Oktober: Hari Santri Nasional...

Jumat, Agustus 05, 2022

Tahun 2021 -

Ekspor Semen Raih Devisa US$ 407,4 Juta


Kolase:Ds/image;ist


TERBATASNYA permintaan semen dipasar domestik dan bertambahnya pemain baru, membuat area pemasaran produk semen semakin tidak berbatas, yaitu menuju ke pasar regional/ekspor. Tren volume ekspor semen dan terak dalam beberapa tahun terakhir ini terus meningkat.


Pertumbuhan pasar ekspor, telah mendorong produsen semen mulai merubah pola bisnisnya. Pada saat ini dan tahun-tahun mendatang, pasar produk semen dan terak maupun produk terkait lainnya, tidak lagi terbatas di pasar domestik, melainkan mencakup pasar ekspor. Sehingga target pertumbuhan penjualan, akan mempertimbangkan pasokan ke pasar ekspor.


Selama 2017-2021, ekspor semen Indonesia cenderung meningkat yaitu dari 3,39 juta ton senilai US$ 128,8 juta pada 2017 menjadi 12,04 juta ton senilai US$ 407,4 juta pada 2021. Sedangkan selama Januari-Mei 2022, total ekspor semen telah mencapai 4,14 juta ton dengan nilai US$ 168,2 juta. Kecenderungan meningkatnya ekspor semen karena kondisi kelebihan pasok di pasar domestik. Selain itu, pada 2020, penurunan permintaan semen akibat dampak pandemi Covid-19. 


Produsen semen terbesar yaitu Semen Indonesia Grup (SIG) terus meningkatkan akses ke pasar-pasar baru ekspor, seperti Myanmar, Brunei Darussalam dan Taiwan. SIG juga terus menjaga pasar ekspor yang sudah terbentuk seperti Australia, Bangladesh, Sri Lanka, China dan beberapa negara lainnya. Sedangkan untuk mendukung peningkatan pasar ekspor, SIG melakukan enhancement di beberapa pelabuhan untuk meningkatkan loading rate untuk memastikan kemampuan suplai di pasar regional. Produsen semen lainnya yang melakukan ekspor adalah Indocemet Tunggal Prakarsa dan Solusi Bangun Indonesia. Beberapa negara tujuan ekspor semen Indonesia antara lain Australia, Bangladesh, Filipina, Sri Lanka, Timor Leste, Maladewa dan beberapa negara di Afrika.


Sementara itu, meningkatnya kebutuhan terhadap semen curah dan tumbuhnya permintaan tambahan beragam produk barang maupun layanan terkait saat berinteraksi dengan pemilik proyek maupun pelaku bisnis, membuat produsen semen merubah fokus strategi bisnisnya, produsen semen menjadi penyedia solusi kebutuhan building material.


Tabel –

Perkembangan ekspor semen menurut volume 

dan nilai,2017-2022*)

*) Januari-Mei

Sumber : BPS/Mediadata



Moratorium Industri Semen

Direktur Industri Semen, Keramik dan Olahan Logam Kementerian Perindustrian Adie Rochmanto Pandiangan, mengatakan moratorium industri semen bersifat sementara. Dalam nomenklatur tertulis bahwa moratorium tidak bersifat absolut atau investasi tertutup untuk industri baru, khususnya semen. Sehingga penghentian izin atau moratorium pembangunan pabrik semen baru hanya bersifat sementara. Nantinya pemerintah akan mencabut kembali aturan larangan pendirian pabrik baru, setelah kondisi industri tidak lagi kelebihan pasokan kapasitas produksi.


Menurut dia ada pengaturan terhadap lokasi atau daerah yang masih terbuka. Sehingga dalam jangka waktu tertentu moratorium ini juga masih terbuka untuk beberapa lokasi. Dengan catatan kebutuhan semen masih tinggi. Selain itu, untuk mengatasi kelangkaan atau harga masih terbuka untuk pendirian industri semen baru, seperti yang diberikan untuk Papua dan Papua Barat. 


Seperti diketahui, sejak tahun 2013 over capacity atau over supply di industri semen sudah terjadi. Sehingga dengan moratorium terdapat pembatasan izin pembangunan pabrik baru dan tidak ada penambahan kapasitas produksi nasional. Sementara kebutuhan semen tidak begitu besar, namun kapasitas produksi terus meningkat dari adanya pabrik baru. 


Sementara itu, Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso, membenarkan terdapat dua pabrik semen baru yang beroperasi di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dengan nama Semen Singa Merah di Jember, Jawa Timur dan Semen Grobogan, Jawa Tengah. Kedua pabrik semen itu sudah mendapatkan izin sebelum moratorium dilakukan.


Namun menurut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia tidak mengetahui kejelasan perizinan dua pabrik semen baru yang sudah beroperasi. Dia menegaskan tidak ada izin pendirian pabrik semen baru karena ada moratorium. Namun terdapat dua pabrik semen yang baru beroperasi di tahun 2021. Dengan kata lain, sejak moratorium sudah tidak ada izin yang dikeluarkan kecuali satu di Kalimantan Timur, Kobexindo yang izinnya sudah keluar sebelum moratorium. 

Sementara itu, dari hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), industri semen masih kelebihan pasokan atau over supply mencapai 40 juta ton atau masih surplus. 


Sebelumnya ada investasi pabrik semen baru di Kalimantan Timur dan Aceh. Untuk Kalimantan Timur, ada kekuatiran pabrik semen akan mengganggu penjualan semen ke Ibu Kota Nusantara (IKN), yang diperkirakan mencapai 20 juta ton. Pabrik semen di Kalimantan Timur diberi izin sebelum ada keputusan moratorium, karena masuk investasi mangkrak dan direkomendasikan untuk ekspor 80% - 90%. Sedangkan untuk pabrik yang ada di Aceh sampai saat ini belum ada pembangunan atau masih dalam tahap persiapan. Untuk merealisasikan pembangunan pabrik semen diperlukan jangka waktu 5 - 6 tahun.*


BERITA PILIHAN

Silaturahmi Akbar KBRT

IHT; Semoga Bisa Melahirkan Ide dan Gagasan Besar

PAW Wasimin

Enie Widhiastuti; Komitmenkan Untuk Mengutamakan Kepentingan Masyarakat Guna Mewujudkan Cita-cita Kota Bekasi

Stiker

Penghentian Usaha Hollywings Bekasi Dipasang Pemkot Bekasi

Sosok Zulkifli Hasan

Ketum PAN Zulkifli Hasan Dilantik Jadi Menteri Perdagangan

Pemkot Bekasi

Respon Video Jembatan Roboh

Sinergi Antara RW dan Anggota Dewan;

Semua Aspirasi Warga Dituangkan Dalam Proposal Agar Tepat Sasaran

Dari Limbah Botol Plastik






    PEMKOT BEKASI    WISATA  

    Membangun Untuk Indonesia  ...


    Follow:

    Facebook  Twitter  Instagram  Youtube     

      satgasnasNews
      www.satgasnas.com

    KODE ETIK: Sesuai UU Pokok Pers  ◾ Wartawan satgasnasNews dibekali ID Pers dan SK.

    Tidak ada komentar: