🌏 Selamat Hari Raya Idul Fitri 2025 / 1446 H...

Jumat, Agustus 05, 2022

TAK KUNJUNG DIBAYAR TUNTAS'

Sudah Dikerjakan Proyek Infrastruktur Tower Area Sulawesi Kluster Donggala


Foto:dok/Sarman Baharudin/istimewa


Donggala- Pekerjaan program penyedia  insfrastuktur BTS atau tower 4G paket 2 area Sulawesi Maluku, yang dikerjakan pada area Sulawesi kluster Donggala, Kab. Donggala, Sulawesi Tengah, diduga' belum dibayarkan tuntas.


Pasalnya, mereka' hanya mengakui 46 lokasi dan seluruh biaya yang dikeluarkan menjadi tanggungan kami sendiri padahal kami mengerjakan semuanya atas perintah mereka dan berdasarkan yang kami terima di PO yang kami terima, baik itu dari PT Emerge maupun dari PT Sima, ujar Sarman Baharudin.


Olehkarena itu,Sarman Baharudin yang sudah banyak kehilangan materinya atas biaya pengerjaan tersebut, kini menuntut pembayaran yang 'tertunda.


"Saya udah habis-habisan bang, banyak menanggung hutang dan rumah saya sampai sudah mau di lelang karena kemarin saya ambil kredit untuk biayain pekerjaan," ujar Sarman Baharudin kepada media, (4/8/2022).


Sarman pun mengatakan bahwa ia telah menggunakan jasa pengacara, namun baru sampai somasi, "Saya sudah pake pengacara kemarin cuma ngga lanjut, cuma sampe somasi saja," imbuhnya lagi.



Awalnya, mulai kerja tanggal 23 Maret 2021. DP pekerjaan awal dikirim tanggal 9 April 2021, "Awal mulai kerja PO dari PT. EMERGE di terima via WA tanggal 10 april 2021," tulis Sarman Baharudin.


Disebutkan bahwa jumlah lokasi yang dikerjakan 59 site terdiri atas 33 site sesuai PO + 26 lokasi site tambahan.


PO dari PT. Sima No. 005/PO/SIS-SITAC/SCAD/V/2021. Diterima via WA tanggal 28 mei 2021. PO yang kami terima tdk dilampiran spesifikasi teknis  pekerjaan,namun kami tetap melakukan pekerjaan dengan etikad baik sesuai kemampuan dan pengetahuan kami mengenai pekerjaan sis dan sitac tersebut.



Foto-foto saat sosialisasi dengan warga dan survey lokasi.(dok/ist)


"PO yang kami terima, harga perlokasi sebesar 45 juta tidak terdapat rincian/nilai untuk setiap pekerjaan, "paparnya.


"PT.Sima telah mengeluarkan berita acara terkait Pekerjaan yang telah kami selesaikan,

- SITAC 20 lokasi dokumen komplit

- SITAC 7 lokasi belum komplit   - Sis 46 Lokasi telah selesai dikerjakan," sambungnya.


Soiltest 9 lokasi telah selesai dikerjakan. 24 lokasi pengambilan data

VSAT. Relokasi 5 site atas permintaan DISKOMINFO Kab. Donggala dan permintaan dari pihak PT.Sima oleh pak D' PM PT.Sima.


Adapun PT. Sima takeover pekerjaan SITAC sebanyak 28 lokasi dan hanya menerima dan mau membayar 18 loksi dari 20 lokasi yang telah kami kerjakan, "Pembayaran DP tidak dibayar sesuai ketentuan di PO," tulisnya dalam laporan kronologinya.


Menurutnya, DP dibayarkan setelah kami bekerja, penentuan harga secara sepihak.


Kemudian pada tanggal 09 April 2022 telah diadakan pertemuan dengan pihak PT. Sansain untuk penyelesaian pembayaran yang belum dibayarkan oleh PT. Sima, dalam berita acara tersebut PT. Sansain akan melakukan pembayaran pada tanggal 11 April 2022 sebesar Rp. 900.000.000,- akan tetapi sampai sekarang belum ada pembayaran. 


"Tanggal 11 April 2022 kami mendatangi basecamp PT. Sansain atas arahan Pak Faisal sebagai perwakilan PT. Sansain, akan tetapi yang ada dilokasi hanya Brimob yang dijadikan pengaman oleh pihak PT. Sansain dan menuding kami datang membuat kerautan' dan menganiyaya kami dan sempat mengokang senjata yang mereka miliki," katanya lagi.


Lalu pada tanggal 01 Juli 2022 diadakan pertemuan dengan pihak PT. Sansain, PT. Sima dan kami, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, namun hasilnya tidak sesuai dengan berita acara yang telah di buat di Palu pertanggal 9 April 2022.


"Sepengetahuan kami lokasi yang telah kami kerjakan beberapa lokasi telah berdiri tower dengan demikian pekerjaan kami tidak ada masalah," ungkapnya.


Kini Sarman Baharudin, yang sudah banyak kehilangan materinya atas biaya pengerjaan tersebut menuntut pembayaran yang 'tertunda. Ia berharap agar pihak bersangkutan segera membayarkan.


Sarmanpun mengatakan bahwa sudah banyak berkorban, materi, tenaga dan segalanya, sampai harus mengucurkan darah dikarenakan medannya yang cukup sulit yang harus kami tempuh.


Anehnya, disaat kami meminta hak kami, kami diminta ke jalur hukum. Kami pun dituduh membuat keributan dan dianiaya. Kami sudah laporkan ke Polda Sulteng, namun hingga saat ini belum ada kejelasan, paparnya menceritakan, "Dimanakah keadilan... Kami hanya diberi janji...Keringat kami sudah kering... tapi tak kunjung jelas dari hasil jerihpayah kami," katanya, yang juga dikutip dari audio kronologisnya.


"Semoga ada pihak-pihak yang terketuk hatinya mau membantu kami, agar mendapatkan hak kami," paparnya penuh harap.* (Iqbal)

______________

Editor:  Dosi Bre'



BERITA PILIHAN

IWO KOTA BEKASI GELAR DISKUSI

Anak Bangsa Harus Sekolah, Program PPDB Untuk Siapa ?


Silaturahmi Akbar KBRT

IHT; Semoga Bisa Melahirkan Ide dan Gagasan Besar

PAW Wasimin

Enie Widhiastuti; Komitmenkan Untuk Mengutamakan Kepentingan Masyarakat Guna Mewujudkan Cita-cita Kota Bekasi

Stiker

Penghentian Usaha Hollywings Bekasi Dipasang Pemkot Bekasi

Sosok Zulkifli Hasan

Ketum PAN Zulkifli Hasan Dilantik Jadi Menteri Perdagangan

Pemkot Bekasi

Respon Video Jembatan Roboh

Sinergi Antara RW dan Anggota Dewan;

Semua Aspirasi Warga Dituangkan Dalam Proposal Agar Tepat Sasaran

Dari Limbah Botol Plastik






    PEMKOT BEKASI    WISATA  

    Membangun Untuk Indonesia  ...


    Follow:

    Facebook  Twitter  Instagram  Youtube     

      satgasnasNews
      www.satgasnas.com

    KODE ETIK: Sesuai UU Pokok Pers  ◾ Wartawan satgasnasNews dibekali ID Pers dan SK.

    Tidak ada komentar: