Medsos Hingga Emak Emak Pengajian
Anies-(AHY).(image:kolase/istimewa)
JAKARTA- Sebagian pengamat menganggap, Anies-(AHY) hanya akan unggul di dunia maya sebagai representatif dari suara kelas menengah yang berpendidikan, memiliki perangkat gaget dan akses internet.
Konstituen di kelas ini pun terpolarisasi pilihannya kepada capres/cawapres lain non Anies-(AHY). Namun untuk kelas bawah, diklaim suaranya oleh mereka untuk partai yang merakyat non partai pendukung Anies.
Rujukan Bank Dunia 2016 berdasarkan konsumsi, pengeluaran kelas menengah per kapita berkisar Rp 1,2 - 6 juta sebanyak 53,6 juta orang atau 20% dari populasi penduduk kita.
Sedangkan aspiring middle class (calon kelompok kelas menengah) dengan pengeluaran Rp 532.000 -1.200.000 per kapita menurut laporan Bank Dunia 2020 (sebelum covid) sebanyak 115 juta orang atau 44% dari populasi.
Bila kelas menengah dan calon kelas menengah yang dianggap memiliki gaget dan akses internet digabung menjadi 168,3 juta orang, atau berkisar 64% dari total populasi sebanyak 263 juta orang. Sisanya sekitar 36%, atau 94,7 juta orang termasuk katagori kelas bawah yang dianggap tidak memiliki gaget dan akses internet.
Suatu jumlah yang signifikan, mengingat data Newzoo menyebutkan pengguna smart phone Indonesia berada di peringkat empat hingga sebanyak 192 juta di tahun 2022 lalu. Namun, bisa saja terjadi pencatatan ganda, karena banyak orang memiliki smart phone lebih dari satu, atau mengganti gagetnya hingga berkali kali.
Terlebih lagi dengan populasi Indonesia 2023 sebanyak 273,5 juta jiwa dan pertumbuhan terus merosot kurang dari 5% dalam beberapa tahun ini, maka masyarakat kelas bawah tentunya sudah semakin membengkak.
Karena itu, sosialisasi Anies-(AHY) nantinya tidak lagi fokus dengan media sosial kepada pemilih muda dan pemula yang usianya di bawah 40 tahun sebanyak 108 orang jiwa atau 55% dari total konstituen dalam Pemilu 2024 mendatang -- yang akrab dengan smartphone, gaget dan internet. Juga perlu ruang sosialisasi lebih intensif melalui tatap muka, hingga kepada emak emak pengajian yang sudah masif tersebar di berbagai pelosok tanah air.*
•Dudi Edu Kusdian
Kepala Litbang Mediadata Riset.
VIDEO PILIHAN
Komentar
Komentar tidak dipublikasikan.
CAKRAWALA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar