Paus biru. Foto: NOAA Photo Library/Wikimedia Commons/Public Domain.
NTT- Perairan Kepulauan Alor, Nusa Tenggara Timur, merupakan jalur migrasinya cetacea. Hal unik perairan ini telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi pada 16 Juni 2015 ini adalah adanya fenomena air dingin.
Mengapa cetacea menggunakan jalur tersebut. Karena di perairan Alor terdapat pertemuan dua arus yang mengakibatkan suhu permukaan menjadi hangat.
Suhu ini sangat disukai crustacea dan gastropoda, yang merupakan makanan cetacea.
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Jahved Ferianto, Cetacea melintasi perairan hingga Selat Pantar, Cetacea merupakan klasifikasi ilmiah untuk sejumlah satwa yang termasuk mamalia laut.
Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa cumi-cumi kecil dan zooplankton adalah makanan paus, yang banyak tersedia di perairan Alor.
•Inilah Jalur Migrasi Cetacea dan Fenomena Air Laut Dingin Perairan Alor
Di perairan Alor terdapat pertemuan dua arus yang mengakibatkan suhu permukaan menjadi hangat.
Suhu ini sangat disukai crustacea dan gastropoda, yang merupakan makanan cetacea.
Fenomena air laut dingin yang terjadi di perairan Alor yaitu Alor kecil, merupakan aktivitas upwelling yaitu pengadukan massa air dingin dasar laut yang naik ke permukaan, sehingga badan perairan terasa lebih dingin. Hal ini unik karena terjadi di daerah tropis.
Penurunan suhu signifikan dikarenakan ada massa air dingin yang masuk mengikuti Selat Alor, kemudian terisolir di Selat Pantar.
Sewaktu terjadi pasang purnama, seperti dilansir trc.taboola.com, massa air tersebut naik ke permukaan dan mengalir mengikuti lepasan lempeng di dasar laut, yang menghubungkan langsung dengan Alor kecil.* (Red)
PWI Bekasi Raya gelar acara tasyakuran atas pelantikan pengurus PWI Bekasi Raya serta Pelantikan Pengurus PWI Peduli Periode 2024 – 2027, di aula Gedung Biru PWI Bekasi Raya. Acara di mulai sekitaran pukul 14.00 Wib pada Jumat (28/6/2024).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar