HOROR: Penjara Ekstrim di Filipina
"Satu Dari Lima Tahanan Meninggal Setiap Tahun"
Suasana tahanan. (Foto: buku Freedom and Death Inside the Jail/ist/dok)
JAKARTA- Sungguh Mirys Kondisi salah satu penjara di Filipina mengungkap kehidupan penuh kesengsaraan serta kengerian yang harus dijalani setiap hari oleh ribuan narapidana.
Ini terjadi di sebuah penjara di Kota Quezon, Filipina. Di sana, ribuan narapidana berjuang hidup setiap hari demi mendapat tempat, air, dan makanan.
Sebagian dari narapidana terpaksa tidur dalam posisi jongkok di sudut ruangan yang berlantai basah. Bahkan berapa di antara mereka ada yang lebih sibuk mengorek paku berkarat dan kecoak mati di dalam jatah makan yang dibagikan.
Dalam lansiran Daily Mail (1/8/2016), lembaga pemasyarakatan itu sebenarnya berkapasitas 800 orang. Namun penghuninya mencapai 3.800 orang sekitar lima kali lipat lebih penuh dari yang seharusnya.
Awal tahun 2016, Dalam tujuh minggu setelah Duterte menjabat pada bulan Juni, jumlah tersebut meningkat menjadi 4.053.
Hal itu juga dilansir CNN manakala mengunjungi sebuah penjara di Quezon City pada tahun 2016, lebih dari 4.000 narapidana hidup berdesakan di salah satu sudut terpadat di Filipina.
Hampir tidak ada ruang bagi mereka untuk tidur – satu kamar menampung 85 narapidana dalam ruang seluas 200 kaki persegi. Kamar lain, lebih besar tetapi tidak terlalu besar, menampung 131 narapidana. Kamar itu dirancang untuk 30 orang.
foto: Noel Celis/AFP.
ANGKA KEMATIAN
Dikutip dari edition.cnn.com, (18/10/2019) satu dari lima tahanan di lembaga pemasyarakatan nasional Filipina meninggal setiap tahun, demikian yang diungkapkan para pejabat di rumah sakit penjara tersebut.
CNN Philippines melaporkan, sekitar 5.200 narapidana di Penjara Bilibid Baru (NBP) meninggal setiap tahunnya akibat kelebihan kapasitas, penyakit, dan kekerasan, menurut kepala medis rumah sakit ErnestoTamayo, afiliasi CNN.
KESAKSIAN
Dari kesaksian. Dikutip dari www.boombastis.com, selepas jadi napi bebas, Raymund berangkat ke Amerika Serikat (AS). Ia menempuh pendidikan di jurusan peradilan pidana di Southern Illinois University.
Raymund yang masih berusia 20 tahun ketika ditahan mengatakan, ia mendekam di sel bersama 30 orang lainnya.
Kisah hidupnya selama di penjara itu ia bagikan dalam buku berjudul Freedom and Death Inside the Jail.
"Hampir selama tujuh tahun saya merasakan kematian di setiap momen hidup saya," kata dia.
"Laki-laki dipaksa tidur di ruangan berlantai basah, di mana saja ada celah atau dalam posisi jongkok. Itu bisa menyebabkan mereka terserang stroke saking padatnya," kata Raymund.
Menurut Raymund, jatah makan tak pernah datang tepat waktu dan makanan yang diberikan tak ubahnya pakan babi.
"Jatah makanan sangat sedikit dan sering mengandung paku berkarat serta kecoak mati. Ini memaksa orang-orang bertahan dalam kelaparan atau mencuri makanan dari narapidana lain," ujar pria itu.
Tujuh tahun yang panjang di penjara Filipina — dituduh melakukan kejahatan yang tidak dilakukannya, yang akhirnya dibebaskan oleh pengadilan di sana — mengajarkan peneliti Universitas Southern Illinois Carbondale, Raymund Narag bahwa dalam beberapa sistem peradilan, proses itu sendiri merupakan hukuman.
Kini, karyanya yang terinspirasi oleh pengalaman mengerikan itu, berfokus pada upaya mencegah terjadinya pelanggaran serupa pada orang lain. Narag, seorang profesor madya di Sekolah Keadilan dan Keamanan Publik, meneliti kriminologi komparatif dan peradilan pidana, mempelajari sistem peradilan pidana di Asia, dengan fokus khusus pada Filipina, dan bagaimana sistem tersebut menanggapi kejahatan dan menangani pelaku kejahatan.
KRIMINOLOGI DAN PERADILAN PIDANA
Dr. Narag bergabung dengan fakultas SIU pada musim gugur tahun 2012 setelah menerima gelar Ph.D. dalam bidang Peradilan Pidana dari Universitas Negeri Michigan. Saat itu, ia adalah Judge William Cook Professor Fellow untuk Minority Scholars dan penasihat fakultas untuk Alpha Phi Sigma Honor Society .
Dr. Narag datang ke Amerika Serikat sebagai penerima Beasiswa Fulbright dari Filipina. Fokus penelitiannya meliputi viktimisasi kriminal, kekerasan remaja, administrasi pemasyarakatan, dan penelitian kualitatif khususnya dalam konteks lintas budaya. Ia mempelajari kebijakan dan praktik pemasyarakatan dan peradilan di Asia Tenggara, dengan fokus khusus pada Filipina, dan bagaimana kebijakan dan praktik tersebut berdampak pada penahanan praperadilan yang berkepanjangan, kelebihan kapasitas penjara, dan ekstremisme kekerasan.
Dr. Narag secara rutin mengunjungi Filipina untuk melakukan pelatihan dan pendampingan di antara para pelaku pemasyarakatan dan pengadilan.
VIDEO TERKAIT:
“Saya mendukung sistem peradilan pidana yang lebih adil,” kata Narag. “Saya mendukung kepolisian yang lebih baik, sistem pengadilan yang lebih efisien, dan praktik rehabilitasi pemasyarakatan yang lebih baik," seperti di kutip dari thesouthern.com.*
Iran Akan Balas Dendam Kematian Haniyeh
PEJABAT tinggi Iran akan bertemu dengan perwakilan sekutu regional Iran dari Lebanon, Irak, dan Yaman pada hari Kamis (8/8/24) mendatang untuk membahas pembalasan terhadap Israel setelah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh terbunuh di Teheran.
Dikutip dari Reuters, konflik Israel dengan Iran dan proksinya meluas setelah pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran pada hari Rabu (31/7/24) pekan ini.
Hal itu dikarenakan sebelumnya karena komandan senior Hizbullah terbunuh pada Selasa (30/7/24) dalam serangan Israel di pinggiran ibu kota Lebanon, Beirut.*
Satu Warga Sipil Dibunuh dan Bakar Truck Oleh KKB
KELOMPOK Kriminal Bersenjata (KKB) Yahukimo melakukan aksi kriminal dengan melakukan pembunuhan terhadap satu warga sipil di kabupaten yahukimo, yang juga membakar 1 truk pada Rabu 31 Juli 2024, pukul 13.30 Wit, lalu.
Brigjen Pol Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi pada rabu siang di Jalan menuju Kampung Masi, Yahukimo, Papua Pegunungan.
“Dapat kami menyapaikan bahwa, benar telah telah terjadi pembunuhan terhadap warga sipil dan pembakaran 1 unit truk dikabupaten yahukimo yang dilakukan oleh KKB wilayah yahukimo,” terang Brigjen Pol Faizal Ramadhani.*
Putri Ariani Mengaku Bangga Jadi Mahasiswa Baru UGM
MASUKNYA Putri Ariani, penyanyi dan pemusik berbakat yang fenomenal di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) disyukuri berbagai pihak.
Putri Ariani, mengaku senang dan bangga menjadi salah satu mahasiswa baru UGM- 2024/2025. Ia juga mengatakan memerlukan waktu sekitar satu tahun baginya untuk memilih pendidikan terbaik bagi masa depannya.
Dilansir dari laman UGM, Putri menyebut banyak pertimbangan, “Setahun ini banyak berpikir untuk kelanjutan pendidikan putri, akhirnya memilih di UGM. Putri pikir, UGM menjadi the right choice for me," katanya.
Putri juga menyampaikan alasannya memilih prodi ilmu hukum, Fakultas Hukum untuk studinya.*
Guna mendorong terbentuknya ekosistem usaha dan investasi berbasis kemitraan, Dinas Penanaman Modal dan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama para penggiat usaha di Kota Bekasi untuk bersama membahas strategi optimalisasi investasi inklusif yang berpengaruh dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kota Bekasi. FGD tersebut bertempat di Ballroom Hotel Horison dan dibuka langsung oleh Pj. Wali Kota Bekasi, Gani Muhamad pada Rabu, (31/07/2024). (HumasKotaBekasi).
PWI Bekasi Raya gelar acara tasyakuran atas pelantikan pengurus PWI Bekasi Raya serta Pelantikan Pengurus PWI Peduli Periode 2024 – 2027, di aula Gedung Biru PWI Bekasi Raya. Acara di mulai sekitaran pukul 14.00 Wib pada Jumat (28/6/2024).
PENAWARAN BUKU KAJIAN
PROGRES PASAR INDUSTRI FIBRE CEMENT BOARD (FCB) DI INDONESIA 2024
Tembus Rp 5,2 Triliun di Kuartal 1 2024 …
Video Pilihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar