🌏22 Oktober: Hari Santri Nasional...

Pebruari 14, 2020
Bongkar Konsep 'Rindang dengan Natural Industrial Millenia
 

5 kontainer disebar di arena seluas 7000m, dengan konsep yang terukur. Ada juga sebuah pohon kelapa tembus dari kaca di salah satu kontainer


Jakarta,satgasnas- Alam sekali lagi menunjukan 'jalannya, bila seseorang itu fokus dengan usahanya. Dan seperti pepatah ' proses itu memang vitamin' untuk menjadi cerdas dan bijak dalam mengambil hikmah serta visinya.


Berawal dari Vocalist Band Dejava, yang pernah melejit dengan tembang Chinta Jangan Tangisi Aku. Kini setelah tak berkiprah di dunia hiburan. Langkah Arya yang juga pernah menjadi pegawai Pos Indonesia kala itu, melaju terjun ke bisnis Kedai Kopi, diantaranya Djamboel Coffee dan Panglima Kopi.


Soft Opening Rindang Kopi Dilaksanakan tanggal 29 Nov 2019 kemarin, dimeriahkan pula dengan penampilan Akustik guitar dan Biola, yang tak kalah menarik malam itu Promo “Minum Kopi Sepuasnya, Bayar Seikhlasnya” Jika sesuai rencana Grand Opening Rindang Kopi akan dilakukan awal tahun.
🍂SUASANA LOKASI RINDANG KOPI🍁
   
 


JL. RAYA HANKAM, BAMBU APUS, JAKARTA TIMUR

Kali ini langkahnya tidak berhenti. Sukses satu menyusul lainnya. Kini 6 cabang sudah di milikinya. Dan seperti gayung bersambut, ia pun kini menggelola sebuah Kedai Kopi yang lokasinya di rumah makan Rindang Alam, bertempat di Bambu Apus, Jakarta Timur.(dos)


Rep: Dosi Bre' •Editor: Red

Video Terkait
  • Pawai Budaya Rakernas Apeksi 2024;Pawai Budaya Rakernas Apeksi 2024;
    Kota Bekasi Ikut Serta MemeriahkanBALIKP…
  • Anak Zaskia Adya Mecca Masuk ICUInstagra…
  • Fogging yang Terlalu Sering Tidak Dianju…
  • Pedangdut senior Jhonny Iskandar meningg…
  • Meski Kondisi dalam Keterbatasan: A…
  • Gelar Nobar Piala Asia U-23 Tanpa Izin T…
  • Tips Duku Agar Tetap Segar' dan Bertahan…
  • Aktor Donny Kesuma Meninggal DuniaDonny…
  • Pemkot Bekasi Bakal Adakan Lomba Teknolo…
  • SMPN 13 Bekasi Gelar Acara Pameran Eduka…
  • Nusantara Reborn: Belajar di TrowulanMOJ…
  • VIDEO PILIHAN


  • 🔻2|2041 News

    Membangun Untuk Indonesia  ...
    Berita Lalu

    Video Pilihan

    • Sambut Hari Lahir Pancasila;
      Warga Perkutut 2 RT 010/023 Hadirkan Keg…
    • Pemkot Bekasi Hadir di Acara Peresmian K…
    • 2 Lurah Kota Bekasi Sabet Penghargaan Pa…
    • Wamen ATR/Waka BPN:Wamen ATR/Waka BPN:
      Kementerian ATR/BPN Lembaga yang Diamana…

    • Resmi Dilantik;Resmi Dilantik;
      Tri Adhianto Sebagai Ketua KONI Kota Bek…
    • Sinéad O'ConnorSinéad O'Connor
      Pelantun Nothing Compares 2 You Ini Ungk…
    • Bazaar UMKM RamadhanBazaar UMKM Ramadhan
      Di Kecamatan Bekasi Utara, Camat Ajak Pe…
    • Mengurangi Nyeri dan Panas di Tenggoroka…
    • Plt Ketua TP PKK Kota Bekasi Tinjau Pela…


    Ibu Mengepel Lantai Setiap Hari 



    Ibu mengepel lantai setiap hari dan mewajibkan kami selalu mencuci tangan

    sebelum dan sesudah melakukan apa saja. 


    “Kita harus bersih,” katanya, 

    “sebab kuman selalu tidak terduga.”

    Memang,  kuman selalu tak terduga,  

    maka menjadi bersih adalah niscaya. 


    Kata ibu, udara berserbuk di sekitar kami

    —mengandung debu, pasir, dan karbon. 


    Juga suara-suara bising semacam fitnah 

    selalu ingin masuk ke hati kami 

    lewat telinga. 


    Juga, gambar-gambar biru, hitam, abu-abu, dan jingga selalu menuntut mata merekamnya agar tertanam menjadi ingatan di kepala kami.

    Ingatan yang abadi


    Ibu mengepel lantai setiap hari.

    Belakangan kami tahu kalau ibu

    hanya ingin menghapus jejak ayah

    dari rumah, dari kenangan, 

    yang seluruhnya kesedihan.


    Ibu hanya ingin tak sedih 

    membayangkan ayah, 

    sebelum laki-laki itu  menjelma jadi burung,  

    sebelum terbang meninggalkan sarang. 


    “Sebelum dia terkontaminasi,”  

    Igau ibu dalam mimpi. 


    Memang, ayah telah terkontaminasi, 

    sejak kuman-kuman menggerogoti hatinya, 

    hingga sering pulang tanpa membawa hati.


    Tapi Ibu sebetulnya terkontaminasi, 

    kuman-kuman lain menggerogoti hatinya, 

    seperti sekawanan rayap menggerogoti kaki-kaki meja. 


    Sebelum rubuh, 

    Ibu mengaduk karbol ke dalam gelas susu:

    “Minumlah!” katanya, 

    “Sebab bersih adalah niscaya!” 


    •Budi Hatees










    “Manusia pada dasarnya adalah binatang politik." •Aristoteles 

      • Ciptakan Investasi yang Aman;Kota L…

      • Indra Gunawan Bedah Manfaatnya;BPN Kota …
      • Ini Dia Suasana Terwujud;Pelayana Prima …
      • Ganti Nama KKB di Papua Menjadi OPM"Tida…
      • DPP AMI; Mendukung Penuh TNI-Polri …
      • Hampir Rp.200 Triliun; Bos Real Est…
      • Komisi II DPR RI Apresiasi Adanya Sertip…
      • Iqbal Irsyad Resmi Mendaftarkan Diri Seb…
      • Warga Jalan H Amsir Pawai Obor Sambut Ra… 
      • Ribuan Massa Hadiri Aksi Bekasi Bersama …





    Follow:

    Facebook  Twitter  Instagram  Youtube     

    •Media Partner 

    Tidak ada komentar: