Bahas Perkembangan Wisata, DPRD Kabupaten Bangka Barat Konsultasi Ke DISPARBUD Kota Bekasi
KOTABEKASI- Komisi 3 DPRD Kab. Bangka Barat mengunjungi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi dalam rangka audiensi terkait kebijakan Pemerintah Kota dalam program One Villlage One Destination di Ruang Rapat Disparbud.
Pemimpin rombongan selaku Ketua Komisi 3 DPRD Kab. Bangka Barat, Saeful Fakhah,menjelaskan pada sambutannya, maksud dan tujuan datang.
"Kedatangan kami ke DISPARBUD untuk konsultasi terkait banyaknya objek wisata yang belum maksimal di daerahnya karena luas wilayah yang cukup luas dan jumlah penduduk yang sedikit," ujarnya.
Beliau menjelaskan permasalahan yang dihadapi diantaranya; dana yang terbatas, jarak yang cukup jauh antara lokasi wisata, dan juga pola pikir masyarakat yang belum memahami pentingnya menjaga kebersihan dan warisan cagar budaya.
"Oleh sebab itu, sesuai dengan konsep one village one destination, bagaimana peran dari Pemerintah Kota dalam pengembangan destinasi wisata serta memberdayakan masyarakat setempat dalam pengelolaanya," katanya.
Selanjutnya bergantian memberikan sambutan, Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Kota Bekasi, Mas Sriwati bersama jajarannya.
"Terima kasih atas kedatangan di Kota Bekasi, berkaitan dengan tujuan, Disparbud memiliki beberapa sektor wisata diantaranya Hutan Bambu yang berada di tepi Kali Bekasi, Situ Rawa Gede di Bojong Menteng, Kampung Bali dan Kawasan Kota Tua (projek) yang memiliki sejarah panjang Kota Bekasi," kata Mas Sriwati memaparkan.
Dan ia juga menjelaskan bahwa destinasi tersebut masih dalam tahapan perkembangan dikarenakan dana yg terbatas, sehingga harus ada prioritas.
BACA JUGA;
Pengukuhan Pengurus KBRT Bersatu Masa Bakti Tahun 2023 - 2028
Deklarasi KBRT (Keluarga Besar Rang Tanjung) Bersatu digelar di Gedung Biru Universitas Budi Luhur, Jl. Ciledug Raya, Pertukangan Utara, Jakarta Selatan, mengusung terkait pelantikan atau pengukuhan…
________
"Seperti objek wisata Hutan bambu, meskipun sudah berjalan dan bisa dinikmati karena sebelumnya merupakan kawasan kumuh masih membutuhkan pembenahan, belum lagi Kampung Kranggan, Kampung Bali, dan beberapa destinasi lainnya yang masih harus menunggu terkait terbatasnya anggaran," jelasnya lagi.
"Disparbud mendukung mengembangkan destinasi dengan mengalokasikan dana APBD, dimana dana tersebut digunakan untuk pembangunan sarana prasarana (perahu, saung bambu, dll) pendukung destinasi, pengelolaan wisata, dan penggalian potensi yang tersembunyi dan diharapkan dengan adanya bantuan stimulan, dapat lebih menarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah untuk tertarik mengunjungi wisata yang ada di Kota Bekasi," Tutupnya.*(Dro)
•Humas Kota Bekasi
Komentar
Komentar tidak dipublikasikan.